PPI Maroko Gelar Seminar Peran Pemuda
dalam Kebangkitan Bangsa
|
|
|
|
Selasa, 30 Oktober 2012
Hidayatullah.com—Untuk memperingari hari Sumpah
Pemuda yang jatuh tanggal 28 Oktober, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI)
Maroko mengadakan seminar bertema kepemudaan. Acara diselenggarakan hari Ahad
(28/10/ 2012).
“Dengan adanya seminar Peringatan Hari Sumpah pemuda
ini, semoga kita selaku pemuda dan pemudi Indonesia mampu mengimplementasikan
semangat sumpah pemuda dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Abdillah Assegaf,
Wakil Ketua PPI Maroko sebelum acara.
Hal senada juga disampaikan oleh moderator, Sukmahadi,
mahasiswa Univ. Sidi Muhammed Ben Abdellah- Fes, bahwa sumpah pemuda memang
talah berlalu, namun semangat juang yang telah mereka kobarkan demi
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus kita
impelmentasikan sepanjang masa.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal
sejarahnya,” kata narasumber, Muhammad Taufiq, MA. Dosen Fakultas
Tarbiyah IAIN-SU Medan ketika mengawali pemaparannya.
Dengan mengingat buku kelam masa lalu sambungnya,
diharapkan mampu menjadi pelajaran dan cambuk sejarah bagi kita, agar
sejarah yang telah di alami oleh bangsa Indonesia tidak terulang kembali.
Perjalanan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaannnya tidak begitu enak,
tetapi semuanya harus ditebus dengan perjuangan dan pengorbanan sampai titik
darah penghabisan. Para pejuang-pejuang kita yang mati dimedan
perang, tiada lain hanya untuk satu cita-cita bagaimana kita bisa
merdeka. Yang kesemuanya itu tidak terlepas dari pada peran para
pemuda.
Seminar bertema “Peran Pemuda Dalam Kebangkitan
Bangsa” ini, juga diisi dengan pemutaran video pembacaan teks Sumpah Pemuda
versi PPI se-dunia.
Acara semakin hangat tatkala sesi diskusi dan tanya
jawab dibuka. Abdul Hamid salah satu mahasiswa Univ. Cadi Ayyad, Marrakech
mengatakan bahwa para pemuda dan pemudi Indonesia tidak akan bisa memainkan
perannya sebagai agent of change (agen perubahan) jika pemerintah tidak
bisa memberikan hak para pemuda.
Dengan santai narasumber menjawab bahwa kita sebagai
pemuda jangan terlalu banyak menuntut hak terhadap negeri kita, tetapi seberapa
banyakah kita telah memberikan sumbangsihnya untuk kemajuan bangsa kita.
Seminar yang bertempat di ruang serba guna KBRI Rabat
ini, tampak pula Dubes RI untuk Kerajaan Maroko H. Tosari Widjaja beserta Lokal
Staff dan Home Staff KBRI Rabat, Drs. H. Romdani. M. Pd (Dosen Universitas
Negeri Jakarta dan juga dosen luar biasa "Bahasa Indonesia Universitas
Mohammed V Agdal, Rabat, Maroko’’), Dr. Andy Hadiyanto, M.A Dosen Unibversitas
Negeri Jakarta.
"Kegiatan ini, disamping mengisi waktu liburan
juga dilaksanakan untuk membangkitkan kembali semangat para pemuda
didalam memainkan perannya sebagai agent of change demi perubahan bangsa
Indonesia yang lebih baik,” tutur Ketua Panitia, Afif Husen.*/Kiriman Kusnadi
El-Ghezwa, Koordinator Departemen Media Informasi Perhimpunan Pelajar
Indonesia (PPI) Maroko
SUMBER :
OPINI :
Pemuda-pemuda
indonesia sebenarnya sangat berperan aktif dalam pembangunan bangsa indonesia.
Hal tersebut telah terbukti dari dulu saat sebelum kemerdekaan Indonesia.
Pemuda-pemuda tersebut ikut berkontribusi dalam memerdekakan negara. Namun, hal
tersebut hanyalah sebatas jaman kemerdekaan saja. Pemuda jaman sekarang kurang
berpengaru dalam membangun bangsa. Hal itu dikarenakan pemuda jaman sekarang
kurangnya moral dan rasa tanggungjawab yang tinggi terhadap bangsa dan
negaranya tersebut.
Dalam
proses pembangunan bangsa, sebenarnya pemuda harus berperan sebagai kekuatan
moral dan kontrol sosial dalam pembangunan nasional. Pemuda juga harus memiliki
etik dan moral dalam bertindak pada setiap kehidupannya derta ngan memperkuat
iman dan takwa serta ketahanan mental spiritual serta kesadaran akan hukum.
Sebagai kontrol sosial sebaiknya pemuda memperluas wawasan kebangsaan,
membangkitkan kesadaran akan tanggungjawab, hak dan kewajiban, ikut
berpartisipasi dalam kegiatan umum yang membangun negara dengan memberikan
kemudahan untuk mengakses informasi kepada kaum awam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar