Minggu, 19 Oktober 2014

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK BARU



Kotler (2004) menjelaskan bahwa perilaku kosumen adalah mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasratnya. Engel, Blackwell and Miniard (1994) mendefinisikan bahwa perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Mangkunegara (2002) menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah tindakantindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan. Simamora (2002) mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang membeli produk untuk konsumsi personal. Engel et.al. (1994), mengemukakan bahwa perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen melewati lima tahapan yaitu : pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi informasi, pembelian dan pasca pembelian.
            Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atauorganisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalammendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapatdipengaruhi lingkungan. Kebutuhan konsumenhierarki kebutuhan menurut teori Abraham Maslow:
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan untuk merasa memiliki
4. Kebutuhan akan harga diri
5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri
Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen :
1. Faktor Ekstern atau Faktor Sosial
a. Group Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil yang disebut membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang).
b. Family Influence Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. c. Roles and Status Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan- perkumpulan, organisasi.
Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen

KEWIRAUSAHAAN



Kewirausahaan berasal dari bahasa Perancis, yaitu Entrepreneurship yang artinya between taker. Kewirausahaan adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Sedangkan ada pendapat yang mengatakan bahwa kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Wirausahawan adalah orang yang melakukan usaha atau kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis. Tiga jenis perilaku wirausaha yaitu:
1)  Wirausaha yang memiliki inisiatif
2)  Wirausaha yang mengorganisir mekanisme sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu
3)  Menerima resiko atau kegagalan
Kunci penting seorang wirausahawan adalah berpikir kreatif, inovatif, berani mengambil resiko dan tidak mudah putus asa. Karakteristik menurut Mc Clelland:
1)  Keinginan untuk berprestasi
2)  Keinginan untuk bertanggung jawab
3)  Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4)  Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5)  Rangsangan oleh umpan balik
6)  Aktivitas energik
7)  Orientasi ke masa depan
8)  Keterampilan dalam pengorganisasian
9)  Sikap terhadap uang
Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
1)  Kemampuan inovatif
2)  Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3)  Keinginan untuk berprestasi
4)  Kemampuan perencanaan realistis
5)  Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
6)  Obyektivitas
7)  Tanggung jawab pribadi
8)  Kemampuan beradaptasi
9)  Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator


a.  Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Contohnya, Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk reward terhadap usaha yang dilakukannya tersebut.

b.  Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afi)
Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI). Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Contohnya Seorang yang memiliki keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain.

c.  Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.Contohnya, seorang atasan ingin dapat mengendalikan dan mempengaruhi bawahannya, dimana para karyawannya berperilaku sesuai yang diinginkan oleh atasan tersebut.
a.  Kebutuhan akan sumber penemuan.
b.  Hobi atau kesenangan pribadi.
c.  Mengamati kecenderungan-kecenderungan.
d.  Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada.
e.  Kegunaan lain dari barang-barang biasa.
f.  Pemanfaat produk dari perusahaan lain.
Unsur-unsur analisa pulang pokok yaitu:
1)  Biaya tetap
2)  Biaya variabel
3)  Biaya total
4)  Pendapatan total
5)  Keuntungan
6)  Kerugian
7)  Titik pulang pokok
Pemasaran langsung adalah proses penyampaian pesan maupun produk kepada pelanggan melalui berbagai medin, seperti media cetak, media komunikasi, media elektronik, media online, dll. Teknik alternatifnya yaitu:
1)  Periklanan terklarifikasi,
2)  Periklanan display,
3)  Kiriman pos langsung,
4)  Katalog penjualan,
5)  Pemasaran tanggapan langsung media.
Pembagian dalam bentuk-bentuk kepemilikan diantaranya yaitu:
1)  Kepemilikan perseorangan, dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang, sehingga laba yang diterima tidak perlu dibagi-bagi,
2)  Kepemilikan kongsi, dimiliki dan dijalankan oleh 2 orang atau lebih, kepemilikan bersama atas harta, umur perusahaan terbatas, adanya pembagian laba,
3)  Perusahaan perseroan, perusahaan yang memiliki badan hukum, kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimilikinya, kepemilikan perusahaan dapat berpindah tangan, eksistensi relatif stabil.
Tiga alternatif pada saat berakhirnya usaha yaitu:
1)  Likuidasi
2)  Reorganisasi
3)  Rescheduling

Sumber :

Ahman, Eeng. (2007). Membina Kompetensi Ekonomi. Penerbit : Grafindo Media Pratama, Bandung.

Soeryanto, Eddy. (2009). Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Penerbit : Elex Media Komputindo, Jakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan http://adesyams.blogspot.com/2009/09/hakekat-kewirausahaan.html

http://materikuliah-septiana.blogspot.com/2011/03/2-perbedaan-wiraswasta-dan-wirausaha.html