Selasa, 09 Oktober 2012

TAWURAN



08 Oktober 2012
ENGLISH MAJALAH TEMPO KORAN TEMPO U-MAG TRAVELOUNGE PHOTO STOCK PDAT INFO PUBLIK FORUM BLOG PROPERTI
Petugas keamanan memegang barang bukti milik korban tawuran pelajar di Jl. Minangkabau, Manggarai, Jakarta, Rabu (26/9). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Rabu, 26 September 2012 | 19:04 WIB
Tawuran, Pelajar SMA Yake Tewas Kena Celurit 
Besar Kecil Normal
TEMPO.CO, Jakarta - Denny Januar (DJ), 17 tahun, siswa kelas XII jurusan IPS, SMA Yayasan Karya 66 (Yake), tewas dalam tawuran antara sekolahnya dan SMK Kartika Zenith, siang tadi. Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Ajun Komisaris Riftazudin, DJ tewas karena terkena sabetan celurit di dada sebelah kiri.
 "Korban kami bawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum," kata Riftazudin kepada Tempo, Rabu, 26 September 2012.\
 Riftazudin menjelaskan, tawuran itu terjadi sekitar pukul 13.30 di putaran Minangkabau, Jalan Saharjo, Setiabudi, Jakarta Selatan. Saat itu, sekitar 20 orang dari SMK Kartika Zenith turun dari metromini 61 jurusan Manggarai-Kampung Melayu. Kemudian, di saat yang bersamaan, 15 orang dari SMA Yake turun dari metromini 62 jurusan Pasar Minggu-Manggarai, tepat di depan Masjid Baiturrahman.  "Mereka langsung terlibat tawuran sekitar 15 menit. Akhirnya, pelajar SMA Yake mundur dan lari karena merasa jumlahnya lebih sedikit," ujarnya. "Saat melarikan diri itu, DJ kena sabet celurit." SMK Kartika Zenith terletak di Matraman, Jakarta Timur. Begitu juga SMA Yayasan Karya 66, terletak di Jakarta Timur, tepatnya di Kampung Melayu. Saat ini, kepolisian sudah mengamankan barang bukti berupa celurit, batu, dan sepatu korban.
Sumber : www.tempo.com
Tanggapan :
Tawuran merupakan kejadian yang sering kali terjadi di kalangan pelajar. Banyak faktor yang mempengaruhi pelajar tersebut melakukan tawuran, entah karena ingin mengadu kekuatan ataupun saingan antar sekolah. Bahkan tawuran kerap terjadi karena masalah-masalah yang timbul hanyalah masalah sepele yang tidak berarti. Masalah-masalah yang terjadi seperti sering kali ditemukan nama-nama sekolah lain di tembok sekolah lainnya, sehingga siswa yang bersekolah disekolah yang dicoret-coretpun tidak terima dan menyerang sekolah yang mencoret-coret tembok sekolahnya. Adapun selain itu sering bertemunya pelajar yang satu dan satunya saling mengejek sekolah yang satu dan yang lainnya, sehingga kerap kali terjadi kesalah pahaman dan mengakibatkan bentrokan yang tidak terduga. Maka dari itu saya akan membahas cara mencegah terjadinya bentrokan antar pelajar yang marak-marak ini sering terjadi.
1.      Disekolah tertentu selalu diadakan penyuluhan kepada para pelajar tentang akibat dari tawuran. Bila perlu wali murid diundang sekolah untuk rapat membahas tentang kegiatan siswa dan siswinya baik disekolah maupun di luar.
2.      Siswa dan siswi setiap masuk sekolah harus diperiksa agar tidak membawa barang-barang yang tidak perlu dibawa ke sekolah, seperti benda-benda tajam. Bila perlu pihak sekolah mendekatkan diri kepada lingkungan yang berada di dekat sekolah supaya pihak-pihak tersebut dapat ikut serta dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
3.      Orang tua harus diikut sertakan dalam membimbing anak-anaknya agar  dapat terkontrol dan terorganisir
4.      Diajarkan dan memahami bahwa semua permasalahan tidak akan selesai jika penyelesaiannya dengan menggunakan kekerasan.
5.      Lakukan komunikasi dan pendekatan secara khusus untuk mengajarkan cinta kasih.
6.      Pengajaran ilmu beladiri yang mempunyai prinsip penggunaan untuk menyelamatkan orang dan bukan untuk menyakiti orang lain.
7.      Ajarkan ilmu sosial Budaya, ilmu sosial budaya sangat bermanfaat untuk pelajar khususnya, yaitu agar tidak salah menempatkan diri di lingkungan masyarakat.
8.      Tindakan kekerasan pasti akan menular, Pihak yang berwenang haruslah tegas memberikan sanksi untuk pelaku tindak kekerasan
9.      Membuat tempat untuk mengekspresikan diri
10.  Tidak menontong siaran yang mengandung unsur kekerasan.

TAWURAN



08 Oktober 2012
ENGLISH MAJALAH TEMPO KORAN TEMPO U-MAG TRAVELOUNGE PHOTO STOCK PDAT INFO PUBLIK FORUM BLOG PROPERTI
Petugas keamanan memegang barang bukti milik korban tawuran pelajar di Jl. Minangkabau, Manggarai, Jakarta, Rabu (26/9). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Rabu, 26 September 2012 | 19:04 WIB
Tawuran, Pelajar SMA Yake Tewas Kena Celurit 
Besar Kecil Normal
TEMPO.CO, Jakarta - Denny Januar (DJ), 17 tahun, siswa kelas XII jurusan IPS, SMA Yayasan Karya 66 (Yake), tewas dalam tawuran antara sekolahnya dan SMK Kartika Zenith, siang tadi. Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Ajun Komisaris Riftazudin, DJ tewas karena terkena sabetan celurit di dada sebelah kiri.
 "Korban kami bawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum," kata Riftazudin kepada Tempo, Rabu, 26 September 2012.\
 Riftazudin menjelaskan, tawuran itu terjadi sekitar pukul 13.30 di putaran Minangkabau, Jalan Saharjo, Setiabudi, Jakarta Selatan. Saat itu, sekitar 20 orang dari SMK Kartika Zenith turun dari metromini 61 jurusan Manggarai-Kampung Melayu. Kemudian, di saat yang bersamaan, 15 orang dari SMA Yake turun dari metromini 62 jurusan Pasar Minggu-Manggarai, tepat di depan Masjid Baiturrahman.  "Mereka langsung terlibat tawuran sekitar 15 menit. Akhirnya, pelajar SMA Yake mundur dan lari karena merasa jumlahnya lebih sedikit," ujarnya. "Saat melarikan diri itu, DJ kena sabet celurit." SMK Kartika Zenith terletak di Matraman, Jakarta Timur. Begitu juga SMA Yayasan Karya 66, terletak di Jakarta Timur, tepatnya di Kampung Melayu. Saat ini, kepolisian sudah mengamankan barang bukti berupa celurit, batu, dan sepatu korban.
Sumber : www.tempo.com
Tanggapan :
Tawuran merupakan kejadian yang sering kali terjadi di kalangan pelajar. Banyak faktor yang mempengaruhi pelajar tersebut melakukan tawuran, entah karena ingin mengadu kekuatan ataupun saingan antar sekolah. Bahkan tawuran kerap terjadi karena masalah-masalah yang timbul hanyalah masalah sepele yang tidak berarti. Masalah-masalah yang terjadi seperti sering kali ditemukan nama-nama sekolah lain di tembok sekolah lainnya, sehingga siswa yang bersekolah disekolah yang dicoret-coretpun tidak terima dan menyerang sekolah yang mencoret-coret tembok sekolahnya. Adapun selain itu sering bertemunya pelajar yang satu dan satunya saling mengejek sekolah yang satu dan yang lainnya, sehingga kerap kali terjadi kesalah pahaman dan mengakibatkan bentrokan yang tidak terduga. Maka dari itu saya akan membahas cara mencegah terjadinya bentrokan antar pelajar yang marak-marak ini sering terjadi.
1.      Disekolah tertentu selalu diadakan penyuluhan kepada para pelajar tentang akibat dari tawuran. Bila perlu wali murid diundang sekolah untuk rapat membahas tentang kegiatan siswa dan siswinya baik disekolah maupun di luar.
2.      Siswa dan siswi setiap masuk sekolah harus diperiksa agar tidak membawa barang-barang yang tidak perlu dibawa ke sekolah, seperti benda-benda tajam. Bila perlu pihak sekolah mendekatkan diri kepada lingkungan yang berada di dekat sekolah supaya pihak-pihak tersebut dapat ikut serta dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
3.      Orang tua harus diikut sertakan dalam membimbing anak-anaknya agar  dapat terkontrol dan terorganisir
4.      Diajarkan dan memahami bahwa semua permasalahan tidak akan selesai jika penyelesaiannya dengan menggunakan kekerasan.
5.      Lakukan komunikasi dan pendekatan secara khusus untuk mengajarkan cinta kasih.
6.      Pengajaran ilmu beladiri yang mempunyai prinsip penggunaan untuk menyelamatkan orang dan bukan untuk menyakiti orang lain.
7.      Ajarkan ilmu sosial Budaya, ilmu sosial budaya sangat bermanfaat untuk pelajar khususnya, yaitu agar tidak salah menempatkan diri di lingkungan masyarakat.
8.      Tindakan kekerasan pasti akan menular, Pihak yang berwenang haruslah tegas memberikan sanksi untuk pelaku tindak kekerasan
9.      Membuat tempat untuk mengekspresikan diri
10.  Tidak menontong siaran yang mengandung unsur kekerasan.